Malam ini kembali aku ditakjubkan dengan sebuah
berita, tentang seorang ibu yang begitu tegar dan tulus mendampingi anaknya.
Dikabarkan bahwa, seorang ibu tersebut mendapat jamuan makan malam oleh salah
seorang sanak karibnya, dan tanpa berpikir panjang karena tak ingin
mengecewakan, atau paling tidak demi menghargai menu yang disajikan untuknya.
Ia kemudian memboyong anaknya yang berumur kurang lebih 9 bulan untuk terlibat
menyaksikan (maklum belum makan nasi) malam istimewa itu. Ibu tersebut lalu
mengamankan anaknya dikereta mainannya, agar tidak mengganggu kekhusyu’annya
dalam menikmati rezki Tuhan yang dihidangkan dihadapannya. Sebelah tangannya
(kanan) dengan taksim menikmati menu yang ada dihadapannya bersama sanak
karibnya, dan sebelah tangannya lagi (kiri) ia manfaatkan untuk memegang kereta
anaknya agar tetap berada disampingnya.
0 Mimpi Terbeli
Wednesday, September 17, 2014
Labels:
Sastra
Di sudut kota yang sepi
Suara bising menjadi lengang bersama ganasnya malam
Semua mimpi dikubur dalam lelapnya tidur
Berharap esok hari mendapat anugrah yang tak
ternilai